Minggu, Agustus 30, 2009

SESAL TIADA GUNA


Setiap amal akan dimintai pertanggung jawabannya, kita selama hidup didunia hanya mempunyai 3 kegiatan : pertama perbuatan yang baik, perbuatan yang sia-sia dan perbuatan tercela. Dan masing – masing ada konsekuensinya, oleh Karena itu menjadi sesuatu yang perlu diperhatikan dengan seksama agar pada akhirnya tidak menyesal.

Sesal senantiasa berada diakhir dan itu tiada dapat merubah keadaan sebelumnya. Penyesalan hanya dapat diikuti dengan evaluasi dan usaha baru yang memperbaiki penyebab rasa penyesalan tersebut.

Waktu tidak akan kembali, setelah sedetik melewati masa kita maka jangan pernah berharap akan bisa mengulangnya, ada atsar sahabat yang sangat terkenal “Alwaqtu kassyaif” yang artinya waktu bagaikan pedang, maksudnya adalah jika kita tidak memanfaatkan waktu dengan baik maka dia akan memotong diri kita.

Sebuah permisalan; ada kecelakaan di sebuah persimpangan hanya disebabkan oleh seorang pengendara mobil yang tidak segera berhenti ketika lampu merah hendak muncul, dia tetap memaksakan kehendaknya karena terburu-buru, dan akhirnya terjadilah tabrakan dengan menghasilkan korban jiwa dan luka-luka. Padahal kalau dia mau menunggu barang satu menit saja, mungkin perjalanan akan lancar-lancar saja.

Nah, dari contoh kecil di atas dapat dilihat bagaimana tanpa pengendalian diri untuk bersabar atas waktu dapat menimbulkan malapetaka. Jadi disini ada 2 hal yang musti diperhatikan, pertama) perlunya memanfaatkan waktu tatkala masih memungkinkan untuk melakukannya alias tidak menunda-nunda, dan yang kedua) mau bersabar ketika kesempatan untuk melakukan aktifitas terkendala karena kondisi diluar kendali kita. Wallahua’alm bishawab…[HNS]



Type rest of the post here

Sabtu, Agustus 15, 2009

Noordin M TOP, utusan Asing?


Jakarta - Selama ini Noordin M Top disebut-sebut sebagai gembong teroris di Indonesia. Namun ada fakta yang memberi bukti, Noordin dan Dr Azahari hanyalah pelaku lapangan yang dibayar. Siapa bos di belakang mereka?

Pengamat intelijen Wawan Purwanto membuat kesaksian yang mengejutkan dalam bukunya yang berjudul "Terorisme Undercover". Dalam buku setebal 404 halaman yang dilaunching 8 Agustus 2009 itu, Wawan membeberkan Noordin dan Dr Azahari hanya orang suruhan.

"Seminggu setelah peristiwa bom di Kedubes Australia, 9 September 2004, Noordin M Top dan Dr Azahari terlihat memasuki sebuah Kedubes di Jakarta. Keduanya lantas diberi uang ribuan dollar AS dari pihak Kedubes tersebut," tulis Wawan dalam bukunya.

Informasi tersebut didapatkan Wawan dari salah satu pendamping Noordin dan Azahari yang saat itu ikut ke Kedubes tersebut. Namun, saat dikonfirmasi kedubes mana yang dimasuki Noordin dan Azahari, Wawan tidak mau membocorkannya.

Hanya Wawan menegaskan, hal tersebut membuktikan adanya keterlibatan asing dalam terorisme di Indonesia. Menurut Wawan, kelompok teroris di Indonesia telah berafiliasi dengan beberapa kelompok teroris yang ada di sejumlah negara, terutama di wilayah Timur Tengah.

"Teror yang terjadi di Indonesia merupakan bagian dari teror global. Mereka bisa terus beraksi karena ada pasokan teknologi maupun dana dari luar negeri," tegas pendiri Lembaga Pengembangan Kemandirian Nasional (LKPN) tersebut.

Tindakan Azahari dan Noordin memperoleh uang juga membuktikan aksi yang dilakukan kedua gembong teroris sebenarnya ada pemesannya alias ada usernya. Siapa dia? Sampai saat ini hal itu masih menjadi misteri.

Dr Azahari telah tewas saat disergap petugas di Batu Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Sementara Noordin yang sempat diduga tewas di Temanggung, Jawa Tengah, masih buron.

Wawan mengingatkan meskipun polisi berhasil menggulung kelompok teroris yang membom Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, teror bom belum akan berakhir. Teror itu tidak akan pernah berakhir jika pemerintah tidak berhasil mengungkap siapa user para teroris ini dan tidak membabat akar terorisme.

dari.detik.com
Rabu, 12/08/2009 14:51 WIB
Teroris Undercover
Noordin & Azahari Hanya Orang Bayaran
Deden Gunawan - detikNews

komentarku :
jadi selama ini yang dikhawatirkan oleh kaum Muslimin, mulai bisa terkuak....dan bukan main vonis kalau qita percaya pada Al-quran, bahwa tidak akan tenang kaum Yahudi dan Nashara ketika kaum Muslimin tidak mengikuti/tunduk pada mereka. ini Sunnatullah, sehingga memang kaum muslimin saat ini sedang mengalami masa sulit, apalagi yang terlibat dalam aktivitas dakwah harakah. Dimana kaum muslimin sendiri masih sulit bersatu namun dari luar serangan-serangan Ghozwul fikr semakin gencar mendeskreditkan umat muslim. Untuk itu sebagai bagian dari umat muslim maka sudah seharusnya kita mulai membenahi dan tetap bersabar akan kejadian ini. hinggapun maut tiba....

Type rest of the post here