Sesal senantiasa berada diakhir dan itu tiada dapat merubah keadaan sebelumnya. Penyesalan hanya dapat diikuti dengan evaluasi dan usaha baru yang memperbaiki penyebab rasa penyesalan tersebut.
Waktu tidak akan kembali, setelah sedetik melewati masa kita maka jangan pernah berharap akan bisa mengulangnya, ada atsar sahabat yang sangat terkenal “Alwaqtu kassyaif” yang artinya waktu bagaikan pedang, maksudnya adalah jika kita tidak memanfaatkan waktu dengan baik maka dia akan memotong diri kita.
Sebuah permisalan; ada kecelakaan di sebuah persimpangan hanya disebabkan oleh seorang pengendara mobil yang tidak segera berhenti ketika lampu merah hendak muncul, dia tetap memaksakan kehendaknya karena terburu-buru, dan akhirnya terjadilah tabrakan dengan menghasilkan korban jiwa dan luka-luka. Padahal kalau dia mau menunggu barang satu menit saja, mungkin perjalanan akan lancar-lancar saja.
Nah, dari contoh kecil di atas dapat dilihat bagaimana tanpa pengendalian diri untuk bersabar atas waktu dapat menimbulkan malapetaka. Jadi disini ada 2 hal yang musti diperhatikan, pertama) perlunya memanfaatkan waktu tatkala masih memungkinkan untuk melakukannya alias tidak menunda-nunda, dan yang kedua) mau bersabar ketika kesempatan untuk melakukan aktifitas terkendala karena kondisi diluar kendali kita. Wallahua’alm bishawab…[HNS]
Type rest of the post here
0 komentar:
Posting Komentar