Rabu, Februari 25, 2009

Asbabun Najah (sebab-sebab Kemenangan)


Kemenangan dalam Islam itu Pasti

Sunnah tadawwun : kemengan yang digilir

Kemengan ada 3 :

  1. Kemenangan dari Allah : bantuan dari Allah
  2. Kemenangan untuk Allah : bukan untuk pribadi, golongan ataupun hizbi
  3. kemenangan menurut Allah : persepsi kemenangan bukan dari diri kita melainkan dari versi Allah

Kunci kemenangan adalah Jiddiyah : Kesungguhan terhadap apa yang dilakukan serta melaksanakan aspek berikut ini :



1. Rukhaniyah ’Aliyah : ruhiyah yang tinggi
Maka kita diperintahkan untuk ”Qum” (Al-Muzammil:2)
    
2. Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari[1525], kecuali sedikit (daripadanya),

[1525] sembahyang malam Ini mula-mula wajib, sebelum turun ayat ke 20 dalam surat ini. setelah Turunnya ayat ke 20 Ini hukumnya menjadi sunat.

2. Rukhul mas’uliyah : semangat untuk bertanggung jawab
”Beban ini bukan dibebankan kecuali untukmu”
”la tukallifu illa nafsaka”
ini adalah celah amal : hisab kita adalah sendiri-sendiri (nafsi-nafsi) tidak ada hisab secara berjamaah ataupun kolektif. Setiap kita beramal akan bermanfaat untuk sendiri saat nanti dihisab nanti. Sebanyak apa amal kita maka sebanyak itulah pula hasil yang mengikutinya.
3. Rukhut Tanaffus : berlomba dalam kebaikan
Kisah Umar dan Abu Bakar tentang banyaknya infaq. Dikisahkan bahwasannya ketika Umar memberikan separuh dari kekayaannya maka Abu Bakar ra memberikan seluruh kekayaannya untuk dakwah Islam.
4. Tashir Al imkaniyah : optimalisasi seluruh kemampuan
5. Mengatasi masalah udzur
Para sahabat dan pengikutnya senantiasa berusaha untuk tidak udzur sebagaimana waktu hendak perang Hunain ada sebagian sehabat yang hendak ikut akan tetapi mereka tiada bekal sedikitpun, kemudian meminta kepada Rasul agar diberikan kuda dan perbekalannya. Maka pahala niat mereka telah sama dengan yang telah ikut berperang.
6. Tamayuz fil ’ada : mengerjakan dengan berbeda dari yang lain/lebih baik
Kisah Abu Bakar di suatu pagi ditanyakan oleh Rasulullah saw. Siapakah diantara kalian yang sudah bersedekah hari ini, ta’ziah, menjenguk orang sakit, berinfaq? Semua diam dan hanya Abu Bakar yang bersuara ”saya ya Rasulullah” auw kama qola (alhadist)

Demamlah ketika engkau tidak berdakwah : hummum (ustad Hatta Samsudin, Lc)
Terkadang untuk melakukan sesuatu dengan optimal kita harus disuruh oleh orang lain, atau diberikan amanah, atau diberi perintah sesuatu. Tidak semua dari kita tahu akan dirinya masing-masing (Ust. Bambang)
”Barang siapa dia tidak bisa dipacu oleh amal maka dia tidak akan dipacu oleh nasab”
maksudnya : ketika untuk melakukan sesuatu amal kita merasa berat, ogah-ogahan maka jangan berharap nasab (keturunan, golongan, grup) kita akan memacunya. Karena nasab tidak menyebabkan kita menjadi lebih baik jika kita sendiri tidak melaksanakannya dengan baik.

”Hayya bina’a nukmin sa’ah” = ”untuk memunculkan sesuatu diperlukan waktu”

MABIT SARKLI di Masjid Agung Surakarta, 29 Februari 2008

0 komentar: